Industri kimia dan petrokimia
merupakan turunan dari industri minyak dan gas (migas) yang juga
memiliki peranan penting terhadap sektor industri manufaktur di
Indonesia. Seperti industri baja, industri kimia juga merupakan induk
industri hilir seperti plastik, kemasan fleksibel, peralatan, dan
penunjang industri elektronik serta otomotif.
Untuk mengetahui database industri kimia, duniaindustri.com memiliki sedikitnya empat data dan riset khusus di industri ini. Simak ulasannya, berikut ini:
1) Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia)
2) Data dan Outlook Industri Petrokimia 2009-2016
3) Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016
4) Data Industri Petrokimia, Kimia Dasar, dan Logam Dasar
Mari kita lihat detailnya:
A) Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia)
ini dirilis Januari 2017 menampilkan data, outlook, proyeksi, dan tren
industri petrokimia di Indonesia. Dengan penyajian yang cukup apik dan
menarik, data ini diharapkan dapat menjadi referensi pengembangan bisnis
petrokimia di negeri ini.
Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia)
ini dimulai dengan pemaparan outlook ekonomi Indonesia 2017 pada
halaman 2-4. Perekonomian Indonesia pada 2017 diestimasi tumbuh 5,1%
dengan sejumlah tantangan baik dari dalam maupun luar negeri seperti
kesenjangan infrastruktur antar daerah serta perlambatan perekonomian
China.
Pada halaman 5, ditampilkan tren pertumbuhan
ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah komponen utama
seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting migas. Pada
halaman 6 ditampilkan proyeksi indeks harga energi periode 2010-2020
serta pertumbuhan ekonomi negara-negara utama di dunia.
Berlanjut
pada industri petrokimia, pada halaman 7 dijabarkan definisi industri
petrokimia beserta tiga kelompok utama. Pada halaman 8 ditampilkan
pemain-pemain utama di industri petrokimia nasional, antara lain PT
Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Trans Pacific Petrochemical
Indotama (TPPI), PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), PT
Kaltim Methanol Industri, dan PT Kaltim Pasifik Amoniak.
Masuk
ke pembahasan lebih detail, pada halaman 9-12 dipaparkan riset tentang
tren harga ethylene dan selisih harga dengan naptha, begitu juga dengan
polyolefins dengan bahan baku, butadiene dengan naptha, serta styrene
dengan bahan baku periode 2009-2021. Data tersebut dilengkapi dengan
tren harga ethylene dan propylene, polyethylene dan polypropylene, serta
styrene monomer dan butadiene periode 2015-2016 pada halaman 13-15.
Pada
halaman 16, ditampilkan tabel komposisi market share pemimpin pasar
(market leader) di produk ethylene, polyethylene, polypropylene, serta
styrene monomer. Data tersebut dilengkapi dengan top 10 produsen polyolefin terbesar di ASEAN beserta kapasitas produksinya pada halaman 17.
Pada
halaman 18, ditampilkan tren produksi industri petrokimia hulu olefin,
yakni ethylene, propylene, butadiene, benzene, toluene, xylene, ammonia,
methanol, periode 2009-2016F (mencakup produksi, ekspor, dan impor).
Tidak ketinggalan data konsumsi dan impor produk petrokimia hulu olefin
sejak 2009-2015 pada halaman 20. Juga ditampilkan tren supply-demand
(pasokan-permintaan) produk petrokimia aromatik, meliputi benzen,
p-xylene, o-xylene, cyclohexene, toluen, alkylbenzene, phtalic
anhydride, caprolactam, benzoat acid, purified terephtalic acid periode
2011-2015 pada halaman 19.
Ikut ditampilkan tren
pasokan-permintaan produk hulu petrokimia 2015-2019, di mana sepanjang
waktu tersebut Indonesia diperkirakan kekurangan pasokan ethylene dalam
jumlah cukup besar (halaman 21). Pada 2013, kekurangan pasokan
(shortage) ethyelene sudah lebih dari maksimum kapasitas industri dalam
negeri dan pada 2019 shortage diperkirakan mencapai 1,5 kali dari
kapasitas nasional. Sementara untuk propylene, kekurangan pasokan masih
dalam jumlah yang relatif kecil. Kekurangan pasokan propylene pada 2019
diperkirakan mendekati 200 ribu ton.
Secara khusus,
dalam data ini dibedah market intelligent terkait kinerja produksi,
utilisasi, dan keuangan produsen petrokimia terbesar di Indonesia pada
halaman 23-39.
Riset Pasar dan Tren Harga Petrokimia 2009-2021 (Market Leader di Indonesia)
sebanyak 40 halaman ini berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian,
Asosiasi Industri Olefin dan Aromatik Indonesia (INAPLAS), sejumlah
perusahaan petrokimia nasional, dan diolah duniaindustri.com. Indeks database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)
B) Data dan Outlook Industri Petrokimia 2009-2016
ini menampilkan pemain-pemain utama di industri petrokimia nasional,
antara lain PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Trans Pacific
Petrochemical Indotama (TPPI), PT Trans Pacific Petrochemical Indotama
(TPPI), PT Kaltim Methanol Industri, dan PT Kaltim Pasifik Amoniak.
Selain itu, ditampilkan tren produksi industri petrokimia hulu olefin,
yakni ethylene, propylene, butadiene, benzene, toluene, xylene, ammonia,
methanol, periode 2009-2016F (mencakup produksi, ekspor, dan impor).
Tidak ketinggalan data konsumsi dan impor produk petrokimia hulu olefin
sejak 2009-2015.
Juga ditampilkan tren supply-demand
(pasokan-permintaan) produk petrokimia aromatik, meliputi benzen,
p-xylene, o-xylene, cyclohexene, toluen, alkylbenzene, phtalic
anhydride, caprolactam, benzoat acid, purified terephtalic acid periode
2011-2015.
Ikut ditampilkan tren pasokan-permintaan
produk hulu petrokimia 2015-2019, di mana sepanjang waktu tersebut
Indonesia diperkirakan kekurangan pasokan ethylene dalam jumlah cukup
besar. Pada 2013, kekurangan pasokan (shortage) ethyelene sudah lebih
dari maksimum kapasitas industri dalam negeri dan pada 2019 shortage
diperkirakan mencapai 1,5 kali dari kapasitas nasional. Sementara untuk
propylene, kekurangan pasokan masih dalam jumlah yang relatif kecil.
Kekurangan pasokan propylene pada 2019 diperkirakan mendekati 200 ribu
ton.
Secara khusus, dalam data ini dibedah kinerja
produksi, utilisasi, dan keuangan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
(TPIA) sebagai produsen petrokimia terbesar di Indonesia dan acuan
kinerja produksi dan utilisasi dari industri petrokimia nasional. Pada
2011, utilisasi produksi ethylene mencapai 78%, dan cenderung naik di
tahun-tahun berikutnya: 89% (2012), 99% (2013), 94% (2014), dan 74%
(2015). Chandra Asri juga telah merampungkan ekspansi cracker untuk
meningkatkan produksi ethylene hingga 43% menjadi 860 ribu ton per
tahun.
Di samping itu, ikut ditampilkan data tren dan proyeksi harga ethylene serta naptha periode 2008-2021.
Data
sebanyak 22 halaman ini berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian,
Asosiasi Industri Olefin dan Aromatik Indonesia (INAPLAS), sejumlah
perusahaan petrokimia nasional, dan diolah duniaindustri.com.
Download database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com
yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh
data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users
melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik
checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan
validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda
kepada duniaindustri.com.(*)
C) Data dan Analisis Industri Oli Pelumas 2007-2016
ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh
informasi mengenai industri oli pelumas di Indonesia, mencakup
highlights perkembangan industri ini sejak 2007-2016, regulasi sejak
1998-2016, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal,
perkembangan investasi atau ekspansi baru, ukuran pasar (market size)
industri oli pelumas, hingga pangsa pasar pemain lokal dan perusahaan
internasional (multi national company/MNC), serta prospek dan tantangan
industi ini ke depan.
Data
ini dimulai dengan menampilkan highlights perkembangan industri ini
sejak 2007-2016, regulasi sejak 1998-2016. (halaman 2-5) PT Pertamina
Lubricants–anak usaha PT Pertamina (Persero) di bisnis pelumas–pernah
menguasai pangsa pasar oli nasional sebesar 90% sebelum 1997. Pada masa
itu, penjualan oli masih diatur oleh Keputusan Presiden (Keppres) Nomor
18 tahun 1988 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas Serta Penanganan
Oli Bekas yang memberikan hak monopoli kepada Pertamina. Namun, hak
monopoli tersebut kemudian dicabut melalui Keppres 21 tahun 2001 tentang
Pelayanan Penyediaan Pelumas, yang memperbolehkan adanya pemain baru di
pasar pelumas.
Di halaman 6-9, duniaindustri.com
secara eksklusif membuat riset terkait persaingan pasar di bisnis oli
pelumas di Indonesia. Peta persaingan itu dijabarkan dalam chart
(infografik) terkait pangsa pasar 10 pemain utama di industri ini.
Selain itu ditampilkan perkembangan pangsa pasar periode 2007, 2011, dan
2015. Tidak ketinggalan ditampilkan estimasi penjualan oli pelumas
masing-masing pemain disertai pangsa pasarnya.
Pada halaman 10-14, duniaindustri.com
secara eksklusif membuat analisis peta persaingan yang terjadi di
industri ini, perkembangan pemain baru sejak 2003, serta kabar terbaru
investasi dan ekspansi dari sejumlah market leader di industri ini.
Di
halaman 15 ditampilkan nilai pasar (market size) industri oli pelumas
di Indonesia periode 2013-2016 (forecast) serta neraca perdagangan
(ekspor-impor) di industri ini. Selain itu, di halaman 16, ditampilkan
tren permintaan (demand) di pasar lokal pada periode 2011-2016 serta
pertumbuhannya, dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data ini
dilengkapi penetrasi populasi otomotif (motor dan mobil) di Indonesia
yang menjadi konsumen terbesar oli pelumas. Di halaman 18, ditampilkan
prospek (peluang) dan kendala di industri oli pelumas di Indonesia.
Data dan analisis industri oli pelumas
sebanyak 19 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, BPS,
WHO dan Bank Dunia, Kementerian ESDM, dan sejumlah perusahaan oli
pelumas di Indonesia, diolah duniaindustri.com. Indeks data industri
merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan
data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk
pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai
prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form.
Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang
disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.
D) Data Industri Petrokimia, Kimia Dasar, dan Logam Dasar
ini menampilkan perbandingan pasokan dan permintaan produk petrokimia
mencakup PE, PP, PS, PVC, PET periode 2009-2015. Selain itu, struktur
industri petrokimia yang belum terintegrasi dan produk yang masih
tergantung impor. Kebutuhan investasi untuk memenuhi kebutuhan produk
petrokimia. Ditampilkan juga proyek-proyek investasi baru di industri
petrokimia nasional. Di industri logam dasar, data ini menampilkan 14
sumberdaya mineral dan cadangannya di Indonesia mencakup tembaga,
bauksit, nikel, pasir besi, mangan, emas, perak, seng, dan timah.
Berbagai investasi baru di industri berbasis mineral juga ditampilkan
dalam data ini. (*)
Sumber: di sini
Butuh data lebih spesifik, ingin request data/riset, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar