Dua market leader
industri semen, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), agresif dalam berekspansi menambah pabrik
baru. Tujuannya tidak lain untuk menggenggam penguasaan pasar yang lebih
tinggi, di tengah ketatnya persaingan dari pemain baru dan pelemahan permintaan semen domestik.
Lihat saja, belum puas dengan pabrik baru di Rembang
dan Indarung, Semen Indonesia sudah menyiapkan rencana membangun
tambahan packing plant di Maluku Utara dan Bengkulu, serta tambahan
fasilitas produksi baru di Aceh dan Kupang dengan kapasitas total 5 juta
ton yang ditargetkan selesai 2021. Sementara Indocement sedang
menjajaki pembangunan dua pabrik baru (green field) di Pati, Jawa
Tengah, dan Kalimantan.
"Semen Indonesia akan mengoptimalkan keunggulan strategis
perseroan dengan pengembangan kapasitas antara lain menyelesaikan
proyek pabrik semen Rembang dengan kapasitas 3 juta ton. Selain itu,
Semen Indonesia juga akan menyelesaikan proyek pabrik semen Indarung VI
dengan kapasitas 3 juta ton, dengan estimasi nilai investasi Rp 4,2
triliun," kata Dirut Semen Indonesia Rizkan Chandra dalam keterangan
tertulis.
Menurut dia, perusahaan juga akan menyelesaikan
pembangunan grinding plant dan pabrik ground granulated blast furnace
slag di Cigading. Di Maluku Utara dan Bengkulu, perusahaan akan
membangun tambahan packing plant. Sementara untuk tambahan fasilitas
produksi baru, Semen Indonesia akan membangun di Aceh dan Kupang dengan kapasitas total 5 juta ton yang ditargetkan selesai 2021.
Semen Indonesia akan menerbitkan obligasi berkelanjutan sebagai salah satu sumber
pendanaan strategi ekspansi bisnis ke depan. Darmawan Junaidi, Direktur
Keuangan Semen Indonesia, menjelaskan perusahaan akan menerbitkan
obligasi senilai Rp 3 triliun pada semester I 2017. Obligasi itu
merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total
Rp 8 triliun.
Menurut Darmawan, dana hasil penerbitan obligasi
itu akan digunakan untuk sumber pendanaan belanja modal yang
diperkirakan mencapai 15%-20% dari pendapatan perusahaan. Tiga
perusahaan sekuritas yang terafiliasi dengan BUMN akan menjadi pelaksana
penjamin emisi penerbitan obligasi yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT
Bahana Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
Sementara itu,
Indocement, market leader kedua di industri semen di Indonesia, sedang
menjajaki pembangunan dua pabrik baru (green field) di Kabupaten Pati,
Jawa Tengah, dan di Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten
Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Dua pabrik baru itu akan dirancang
dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun. Corporate and Public
Communications Manager PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Pigo
Pramusakti, melalui keterangan
tertulis sebelumnya menjelaskan mengantisipasi pulihnya permintaan
domestik di 2017, Indocement telah menyelesaikan pabrik semen
terintegrasi (brown-field project - plant 14) di komplek pabrik
Citeureup, Bogor, pada akhir 2016.
Pabrik baru itu dibangun
dengan teknologi terkini dengan kapasitas produksi 4,4 juta ton per
tahun. Periode 2016 Indocement juga telah menambah satu unit "aero
derevative gas turbine" berikut "steam turbine" untuk menyuplai 73 MW
listrik ke komplek pabrik Citeureup untuk menjaga stabilitas pasokan
listrik dan mengganti unti gas turbin lama sehingga bisa menekan
biaya.(*)
Sumber: klik di sini
*Butuh data dan riset pasar, total ada 131 database, klik di sini
** Butuh market intelligence data monitoring penjualan kompetitor, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar