PT Astra International Tbk (ASII), emiten konglomerasi bisnis yang menaungi enam lini bisnis, mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada periode 2015. Laba bersih perusahaan mengalami penurunan hingga 25% sepanjang tahun lalu dibanding tahun sebelumnya.
Astra International hanya mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,46 triliun sepanjang 2015, turun dibandingkan periode 2014 yang sebesar Rp19,19 triliun. Laba bersih per saham perseroan juga menurun menjadi Rp357 dari sebelumnya Rp474.
“Kami masih bersikap hati-hati terhadap prospek bisnis mendatang, namun dengan didukung kemampuan Perseroan menghasilkan kas yang baik serta neraca keuangan yang kuat, Perseroan terus berinvestasi bagi masa depan, dan siap memanfaatkan peluang dari setiap perbaikan kondisi ekonomi,” kata Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto dalam keterangan tertulisnya.
Salah satu yang menyebabkan penurunan laba ini adalah melemahnya pendapatan bersih perseroan, yakni dari Rp184,19 triliun pada 2015. Turun 9 persen dibandingkan periode 2014 yang sebesar Rp201,7 triliun.
“Pendapatan bersih konsolidasikan Astra menurun 9 persen menjadi Rp 184,2 triliun sepanjang tahun 2015, terutama disebabkan oleh penurunan di segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, serta agribisnis,” ucap dia.
Prospek Otomotif
Penjualan mobil pada Januari 2016 merosot 9,8% menjadi 84.885 unit dibandingkan bulan yang sama tahun lalu 94.194 unit, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Meski demikian, secara bulanan, penjualan mobil pada awal 2016 mulai meningkat 15,8% menjadi 84.885 unit dari posisi Desember 2015 sebesar 73.264 unit.
Dari total perolehan angka tersebut Toyota masih menjadi penyumbang penjualan terbanyak di Januari 2016 dengan total penjualan sebanyak 24.806 unit. Disusul oleh Honda dengan total penjualan 19.404 unit, dan di posisi ketiga dipegang Daihatsu dengan torehan 13.184 unit.
Sebelumnya Gaikindo sudah memprediksi bahwa pertumbuhan penjualan mobil di tahun 2016 masih mengalami pasang surut bahkan cenderung belum stabil.
“Tahun 2015 penjualan mobil secara wholesales atau pengiriman mobil dari pabrik ke diler turun sebesar 16,12% menjadi 1.013.305 unit, dibandingkan 2014 sebanyak 1.208.019 unit dan jumlah itu sesuai dengan target,” kata Ketua I Gaikindo, Yongkie D Sugiarto.
Yongkie menambahkan, untuk tahun 2016 ini pasar mobil diperkirakan hanya tumbuh sekitar 5%. Namun, hingga kini, Gaikindo belum merilis prediksi secara resmi.
“Jika melihat kondisi ekonomi yang masih belum stabil, penjualan mobil tahun ini paling hanya naik 5% hingga 10%, karena pertumbuhan ekonomi kita diestimasi hanya 5,3%. Tapi, kalau pertumbuhan ekonomi hingga 6% sampai 7%, pasar mobil bisa naik sekitar 20%,” ujarnya.(*)
Sumber: di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar